Selasa, 20 Maret 2012

Perbandingan laporan keuangan Serta Tekniknya


*MANFAAT PEMERIKSAAN YANG BERSIFAT EKONOMIS
Bagi orang-orang yang tidak memahami keadaan-keadaan diatas akan menganggap bahwa pemeriksaan laporan keuangan adalah tindakan yang tidak perlu. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak mampu melihat manfaat lain atas pemeriksaan laporan keuangan, tetapi hanya memandang dari banyaknya uang yang hams dikeluarkan oleh perusahaan. Meskipun biaya pemeriksaan tinggi, banyak sekalí manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan seperti:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan Dengan adanya pemeriksaan mengakibatkan berkurangnya resiko kesalahan. Perusahaan besar yang sudah go-public dapat memperoleh ijin untuk masuk ke pasar modal, sedangkan bagi perusahaan kecil dapat meningkatkan kredibilitas atau semakin dipercaya oleh investor maupun kreditor.
2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran
Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, sehingga pengaruh manajemen di dalam penyusunan laporan keuangan berkurang. Misalnya, penggelapan aktiva atau penyalahgunaan aktiva semakin berkurang. Tindak lanjut dari masalah ini adalah semakin terbukanya lingkungan yang ada di perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi atas operasional perusahaan
4. Mendorong efisiensi pasar modal
Dalam memahami esensi atau pokok pemeriksaan laporan keuangan, hal pokok yang harus diketahui adalah pemisahan tanggungj awab antara manajemen dengan pemeriksa independen. Tanggung j awab yang utama antara manajemen dan auditor adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pernbuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam pernyataan­pernyataan manajemen.
2. Pemeriksa independen bertanggung jawab untuk memberikan pendaat atas kewajaran laporan keuangan. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya manajemen diwajibkan untuk membuat struktur pengendalian internal yang mampu menjaga aktiva dan menjamin penyusunan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Kriteria yang hams dipatuhi oleh manajemen adalah prinsip akuntansi yang lazim, sedangkan auditor wajib mematuhi norma pemeriksaan akuntan. '


*Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu analisa horizontal dan analisa vertikal. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, seingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut juga metode analisa dinamis. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertikal ini disebut juga sebagai metode analisa yang stastis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.   Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan:
¨    Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
¨    Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
¨    Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
¨    Perbandingan yang dinyatakan dalam prosentase.
¨    Prosentase dari total.
2.   Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan yang dinyatakan dalam prosetase (trend percentase analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah meunjukkan tendensi tetap, naik bahkan turun.
3.   Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkn dengan jumlah penjualannya.
4.   Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5.   Analisa Sumber dan Penggunaan Kas, adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6.   Analisa Rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi  dari kedua laporan tersebut.
7.   Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain perubahan laba kotor suatu periode dengan  laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8.   Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui  berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
*PENYEBAB TERJADI KENAIKAN ATAU PENURUNAN RASIO
Perubahan keuangan dapat ditinjau dari komposisi neraca - jumlah aset dan kewajiban, dari laporan laba rugi – jika perusahaan terus menerus rugi, dan dari laporan arus kas – jika arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar. Sedangkan teori resiko kredit yang dipaparkan dapat diartikan bahwa kegagalan berhubungan dengan struktur modal dan struktur modal berkaitan dengan kondisi ekonomi. Jika ekonomi buruk hutang akan meningkat karena tingkat bunga meningkat. Akhirnya perusahaan akan gagal.
Faktor ekonomi meliputi kelemahan industri dan lokasi yang buruk. Faktor keuangan meliputi hutang yang terlalu banyak dan modal yang tidak memadai. Pentingnya faktor-faktor yang berbeda ini bervariasi dari waktu ke waktu, bergantung beberapa hal seperti keadaan ekonomi dan tingkat suku bunga.

Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara :
a. Rasio - rasio neraca ( balance sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca,misalnya current ratio, acid test ratio.
b. Rasio - rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka – angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c. Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang

Selain itu antara lain :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
 
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
 
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
 
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
 
e. Prosentase dari total

sumber: http://blog.re.or.id/analisa-laporan-keuangan.htm

Pengertian, Syarat, keterbatasan, Pengaruh laporan keuangan


*Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
*Tujuan & Syarat Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan:
  1. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu.
  2. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
  3. Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi perusahaan.
  4. Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti dibawah ini:
  • Relevan : Data yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Data yang tidak perlu diungkapkan dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan tidak perlu disajikan.
  • Jelas dan dapat dimengerti : Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan. Dengan demikian, para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang dibaca.
  • Dapat diuji kebenarannya : Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen dasar, formulir berharga, maupun fisik aktiva bersangkutan. Semua data dan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen perusahaan.
  • Netral : Laporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh semua pihak. Laporan keuangan tidak ditujukan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu, sehingga harus dibuat lebih dari satu macam laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan informasi para pemakai. Laporan keuangan yang disajikan harus dibuat tidak bias atau harus netral sehingga semua pihak dapat mempergunakannya.
  • Tepat waktu : Laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan, sehingga jelas batas pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang akan dilaporkan. Waktu penyajiannya harus dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam batas waktu yang wajar, dalam arti tidak terlalu terlambat sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang sifatnya manajerial maupun teknikal.
  • Dapat diperbandingkan : Laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti perkembangan arah (trend) dari harta, hutang, modal, pendapatan, serta biaya. Dasar dari laporan yang dapat diperbandingkan adalah penerapan prinsip akuntansi secara konsisten.
  • Lengkap : Data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik dalam neraca, ikhtisar laba-rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya azas relevan.

*Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan diantaranya adalah:
1. Bersifat histories, sehingga mungkin sudah tidak relevan lagi dengan keadan   sekarang.
2. Bersifat umum dan bukan untuk tiap-tiap pemakai
3. Didasarkan atas perkiraan kebutuhan pemakai.
4. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan uang dan perubahan nilai uang tidak tercermin dalam laporan keuangan
5. Memakai konsep konservatisme dalam menghadapi ketidakpastian sehingga tidak terlepas dari pemakaian pertimbangan dan taksiran-taksiran.

*PENGARUH LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PEMERIKSAAN AKUNTAN
Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor tidak dapat terlepas dari data laporan keuangan. Data tersebut harus verifiabel. Data dikatakan veńfiabel bila dua atau lebih pemeriksa yang independen memperoleh hasil/pendapat yang tidak berbeda dalam pemeriksaan yang sama.
Dapat terujinya bukti berkaitan erat dengan tersedianya bukti dan validitas (keshohihan) bukti. Dalam beberapa hal bukti dapat teruji, jika mampu dibuktikan kebenaran di dalam penyajian atau yang digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan klien. Akuntan pemeriksa menentukan dasar yang layak untuk menentukan pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam melakukan pengujian akuntan pemeriksa harus menentukan jumlah bukti keshohihan dan keabsahan data akuntansi.